Sabtu, 07 Desember 2013

My Notes

*pencarian jati diri itu.. saat dia benar-benar mencari Tuhannya.. saat dia merasa hidupnya hampa..saat dia berpikir lebih baik mati saja. Namun mati tak semudah yang kau pikirkan. Allah menciptakan jin dan manusia untuk menyembah-Nya. Saat kita lahir, kita benar-benar seorang pemenang. Bagaimana bermilyaran sperma bertarung untuk mencapai ovum. Saat semua sperma mati. Hanya ada satu pemenang disini.. dan inilah aku. Aku yang sekarang telah lahir. Mengalahkan milyaran sperma yang harus mati.

*Allah adalah tujuan kami. Rasulullah teladan kami. Al-Qur’an pedoman hidup kami. Jihad adalah jalan juang kami. Mati di jalan Allah adalah cita-cita kami tertinggi.

*aku ingin jadi diriku, diriku yang dulu. Diriku yang selalu dekat dengan Allah. Diriku yang setiap harinya membaca ayat suci. Diriku yang setiap harinya mengkaji ilmu-ilmu, agama maupun umum. Aku ingin menjadi diriku. Diriku yang begitu bahagia saat berhasil menghapal satu surat di juz 29 dalam waktu satu minggu. Diriku yang dulu berhasil menghapal bulughul maram walaupun bab adab saja. Diriku yang disibukkan dengan hal-hal yang bermanfaat. Dalil Allah itu pasti dan aku meyakininya. “Demi masa sesungguhnya manusia benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal sholeh, saling menasehati dalam kebenaran dan saling menasehati dalam kesabaran”

*akulah mutiara.. benda langka berharga yang dicari banyak orang. Saat orang-orang mencintai keduniawian, saat orang-orang, terutama orang Islam lebih bangga dengan bahasa Inggris dari pada bahasa para penghuni syurga –bahasa Arab-. Akulah mutiara.. mutiara da’wah yang harus terus berjuang, berjuang sampai mati membela agama Islam.

*Iman ini begitu rapuh, godaan yang begitu banyak. Manusia hidup lalu mati dan anak-cucu mereka menjadi generasi pelanjut. Sayangnya, syetan tetap hidup sejak Adam diciptakan. Bisa kita bayangkan betapa sangat banyaknya syetan yang menggoda kita? Iman yang rapuh menjadi pelengkap bagi kita untuk terjerumus, bahkan lebih dalam. Kita harus tetap berjuang. Allah hanya ingin kita beribadah kepada-Nya, tapi mengapa begitu sulit? Allah hanya meminta satu jam kepada kita untuk beribadah kepada-Nya 10 menit untuk lima waktu shalat dan 10 menit tilawah Qur’an, tapi mengapa begitu sulit? Kita begitu senang dengan membuang waktu sia-sia selama berjam-jam hanya untuk kegiatan yang tidak memberi manfaat juga tidak memberi madharat, tapi langsung lesu saat membaca Qur’an yang amat sangat bermanfaat hanya selama lima menit, mengapa begitu sulit? Apa yang ada dipikiran kita? Apa hati kita kotor? Mari kita bersihkan!

*tujuan kita begitu jelas, yaitu Allah. Tapi kenapa kebanyakan dari kita bingung untuk hidup. Hidup untuk apa? Hidup untuk makan? Hidup untuk bekerja? Hidup untuk kaya tapi berakhir dengan tidak menikmati kekayaan hasil kerja kerasnya? Bodoh! Kita memang bodoh! Mempertuhankan hawa nafsu dengan diri kita yang menjadi budaknya.

*mau jadi agen aja susah banget sih? Baca Quran males, baca hadits males, baca sejarah Islam males. Maunya apa sih? Sudah jelas kita ini agen Islam.. Sudah jelas kita ini tentara Allah. Mau diperjelas apalagi’hah? Allah udah kasih semuanya! Kita bayar premier asuransi dengan shalat, shaum, zakat dan ibadah lainnya. Dan itu pun belum cukup. Tidak sebanding dengan semua yang Allah kasih ke kita. Kita jadi agen dan tentara pun Allah bakal bayar kok, bayar dengan surga dan segala isinya. Masih kurang? Kita bisa lihat wajah Allah. Itu adalah kebahagiaan terbesar.


#sumber: kesimpulan dari berbagai ilmu selama tujuh belas tahun.

Kalau mau copas tolong sertakan sumbernya. Hargailah penulis :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar